Agony

"ini bukan salah mu", kata bunda.
tapi aku tau bunda bohong karena semuanya jelas terbaca dari wajah kecewanya yang sudah tua
"pagi akan segera datang", kata bunda.
tapi pagi tidak akan pernah lagi datang kesini,
karna malam adalah pagi yang baru dan matahari telah berhenti dan meninggalkan bumi
semuanya dusta aku tau
angin telah membeberkan semuanya dan aku mendengar
bahwa desa ini dikutuk maka sengsara sudah biasa disini
luka disini seperti bernapas
begitu normal sampai panik melanda ketika sakit itu berhenti
dan gila adalah mereka yang mencoba untuk lari dari penderitaan ini
maka seperti biasa petir terus menggelegar mengamuk gendang telinga semua makhluk
dan awan di atas kepala menggulung begitu tebal nyaris padat begitu berat seperti
kumpulan dosa pengembala buta
dan anjing anjing bernanah berlarian menyemarakkan malam yang siang
meributkan kebodohan si pandir anjing bernanah lainnya
lalu aku menyaksikan,
mereka yang gila menyeberang desa
lalu awan yang padat itu hilang,
dan rambut mereka yang panjang menjadi keemasan, dan mereka tak akan kembali.
"matahari bukannya pergi, tapi dia mati", kata bunda
dan kali ini bunda tidak bohong
setelah masa berlalu aku akhirnya tersadar
bukan desa ini yang dikutuk
tapi aku yang dikutuk
dan petir itu tidak akan akan pernah sampai karena ia menunggu awan muntah dulu dengan marah,
dan anjing kurap itu tidak akan mati sampai petir itu datang
dan pagi ku tetap menjadi malam yang telanjang di atas sungai busuk penuh caci orang gila.





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Haru-Haru

Story Night : Miracles in Jakarta by Ust. Nouman Ali Khan

It's The End of An Era