ivorana

     Nadir merasa bosan.  Dia telah menguap untuk kesekian kalinya dalam 2 jam terakhir. Pelajaran ini begitu membosankan. Ia tidak pernah betah saat pelajaran Bahasa Indonesia. Menurunya buat apa mempelajari bahasa lebih dalam selama kita bisa bicara dan berkomunikasi standar? lagipula ia tak pernah berbakat dalam bidang sastra. Menulis untuknya hanya sekedar pelengkap untuk angka-angka yang ia minati. Nadir sangat menyukai angka, sampai dia berharap ada rumus untuk membuat sebuah paragraf ringkasan sejarah pahlawan nasional yang harus diselesaikannya malam ini.      Tak tahan melihat huruf-huruf yang bergelung di papan tulis, Nadir memutuskan untuk melihat keluar jendela, barangkali ada kucing yang bisa ia amati. Namun sepanjang yang bisa ia lihat, Nadir hanya menemukan sesosok gadis yang sedang duduk di depan kelasnya. Kakinya disilangkan dihadapannya untuk menopang tangan dan buku yang sedang ia baca. Nampaknya ia sedang mencari sesuatu d...

jangan salahkan bulan menjauhi matahari siapa yang tahan rekannya begitu membuat silau jangan salahkan matahari membenci bulan dia menganggap ketidaksetiaan begitu menyakitkan kadang memang begitu aturan mainnya kadang kebersamaan tidak melulu bersifat mutlak kadang saling menjauh dibutuhkan untuk memperindah keadaan sehingga tidak ada yang tersakiti terlalu lama dan semua pihak tau dimana posisi dia harus berada

i believe that we get consequences for all we've done in this life. yup semacam karma, tapi menurut gue 'pembalasan' lebih besar dan lebih hebat dari sekedar karma. mungkin terdengan sotil, tapi menurut gue term 'karma' ga cocok aja, somehow. okay back to consequences! kenapa gue yakin dengan konsep consequences ini? tidak lain tidak bukan karena gue sering banget merasakan dampaknya. secara langsung, on the spot bahkan. hahaha suatu hari waktu gue kelas 2 sma, gue pernah terkilir parah di mata kaki. saking parahnya, 2 jam setelah terkilir kaki gue langsung bengkak segede bola bekel. dan pas diurut gue nangis nangis histeris literally!! well, gw terkilir karena gue bersikap tidak baik sebelumnya. sangat tidak baik bagi gadis bermartabat seperti gue, yang ga mau gue lakukan lagi. *lebay banget bahasa nya tuhaaaaan* lalu setelah sekian lama, gue terkilir lagi hari ini. gue ga ingat hal hal yang membuat gue 'harus' menerima sakit karena terkilir ...

it's the 6th of november the leaves should be arrived soon here but it seems that they have to come by in the other city right to enjoy the spark of its light something that they won't get when they are here, in my home it's too dark, too cold yet i know the leaves would come it is written, we've sweard, it is the destiny.

gue benci menjadi yang sensitif terhadap udara sensitif terhadap debu yang beterbangan, atau partikel-partikel halus yang melayang di udara sensitif terhadap perubahan cuaca, dari shubuh ke pagi hal-hal kayak gitu membuat gue bersin kalau bersin nya lebay, pasti gue bakalan sakit kalau sakit, bakalan rapuh, disenggol aja nangis langsung minta pulang sekitar sepuluh hari yang lalu gue sakit, trus udh sembuh dua hari setelahnya 3 hari yang lalu, gue bangun bangun, sakit tenggorokan, trus sekarang menyebar ke sakit sakit persendian tubuh, ingusan, plus batuk, plus sesak sesuatu banget emang! mungkin gue emang ga boleh tidur dengan posisi melengkung :( sebenernya apa sih yang dibutuhkan saluran pernapasan kita agar lancar? sepanjang tahun ini gue sakit mulu kerjaanya mungkin banyak yang ngomong, pasti gue sakit karena gue yang ga jaga kesehatan gue, semuanya salah gue gue cuma pengen bilang, ga usah nge-judge kalo lo ga tau apa yang gue lakuin untuk masih bisa bernapas sampai ...

dunia berakhir malam ini, saat hujan memutuskan untuk datang seriang hati anak kecil, memberi terang menggantikan lampu-lampu taman, membawa hangat disetiap rumah, dan mengeringkan luka yang basah. dunia berakhir malam ini, ketika ibu cemburu pada sup buatannya di malam hari, karena ia mencuri hati suami suami yang sering pergi mengejar bukit. dunia berakhir malam ini, di dalam sebuah ruangan yang menjadi saksi bagi setiap molekul udara hampa yang berisi sumpah serapah pejudi pada janji-janji tuhan. dunia berakhir malam ini, di tanah ini, yang menyediakan hidup dan mengaburkan mati tapi tidak ada satupun yang peduli. dunia berakhir malam ini, sekuat hati melihat jiwa terpisah, sesegar airmata dari mulut yang berdusta seindah ingatan tentang masa saat kita bersama, seharum tubuh yang siap menerima duka. dunia berakhir malam ini, sesederhana rasa untuk memilikimu, namun kamu hanya mampu melihat dia.

malam ini ada gathering IKACUI di sport hall di Pocin yang namanya Playground.. gue ikutlaaah, secara mau eksis kaaan.! jadi ceritanya disana kita main bulutangkis.. tempatnya udah dipesan buat tiga jam, jam 8 malam sampai jam 11 malam.. well, udah cukup lama gue ga ketemu geng IKACUI ini.. dan yang ngeselin itu, saat pertama ketemu lagi sama mereka, 90% respon mereka ke gue itu sama!! mereka menyimpulkan kalau gue gendutan..!!!! FINE GENGS, FIIIINNNEEEEEEEE *murka* berikut cuplikan percakapan gue dengan beberapa orang dari mereka.. G : huwaaaaa kak Febyyy, long time no seee!!! *histeris di sport hall* KF : huwaaaaaa raoooooo....... *lalu kita pelukan sambil putar-putar di sport hall* KF : rao gendutan!!! G : ................. selanjuutnya percakapan dengan junior gue si Ivan.. G : haay brooo, wassup *sokasik* I : kak rao kok gendut sekarang?? G : ................. dan percakapan selanjutnya dengan orang-orang selanjutnya tidak jauh berbeda sodara sekalian.. and i...