Zenith kembali ke kamarnya, dengan wajah pucat. Menenangkan diri agar tak tampak begitu mencurigakan ketika masuk ke kamarnya. Zenith langsung merebahkan diri ke tempat tidurnya, membelakangi ketiga orang sahabatnya yang menatap Zenith, menuntut penjelasan. " Hai gadis muda, tidak merasa bersalah membelakangi sahabatmu, setelah kau dengan mencurigakan dipanggil oleh seseorang malam-malam begini? Coba ceritakan apa yang sedang terjadi disini? " , ujar salah satu dari mereka yang berambut pendek. " Badanku tidak enak, sepertinya masuk angin. Aku ingin istirahat sebentar ", Zenith menjawab sambil berusaha menutupi mukanya yang kembali memerah. " Baiklah, terserah katamu. Kau tau, kau bisa cerita kapan saja ", gadis dengan kulit kuning langsat itu berujar lembut. Dan mereka bertiga pun melanjutkan aktivitas mereka kembali. Semuanya bergerak canggung, bersuara canggung, bersikap menghormati privasi yang mungkin seda