Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2012

Seribu Bintang

Gambar
       Malam ini, bukan malam yang spesial bagi Zenith. Karena memang tidak ada yang perlu dispesialkan, semuanya sama, tidak ada yang berbeda. Semua rutinitas tampak sangat membosankan di mata Zenith, tak bernyawa.      Selalu saja kegiatan setelah makan malam adalah kegiatan paling absurd, masih ada jeda kurang lebih 1 jam sebelum kegiatan belajar malam dimulai. Dan Zenith hanya duduk bertengger di atas meja belajar melihat ketiga orang teman sekamarnya berdebat tentang makna dari lirik lagu yang baru saja mereka dengar.      Tiba-tiba saja tetangga sebelah memanggil Zenith dan mengatakan bahwa ada seseorang diluar kamar yang memanggilnya. Dan semuanya terdiam. Terang saja, siapa pula yang memanggil Zenith? Kau tau, gadis penyendiri berkacamata yang tak pernah lepas dari buku catatan kecil bergambar Eiffel-nya, siapa yang cukup peduli untuk menyadari keberadaannya?      Zenith pun keluar, menegarkan hati, masih dengan pakaian seragam lengkapnya. Dan berjalan sampai di depan

one day in the future

Gambar
Secara random keinget sesuatu hasil dari balajar KI beberapa hari yang lalu. jadi ceritanya, dosen gue, Mr.Dendi, memberikan pencerahan lewat film An Inconvenient Truth yang mulai tayang tahun 2006. disitu Al Gore mantan calon Presiden Amerika, memberitahu tentang Global Warming, dan kenyataan bahwa kegiatan perindustrian bertanggung jawab untuk hal itu dengan emisi CO2 nya yang ga ketulungan. di film itu diperlihatkan ilustrasi apa yang sedang terjadi saat ini dan prediksi apa yang akan terjadi kalo kita ga berusaha untuk melakukan sesuatu untuk menyelamaatkan bumi ini. tiba-tiba yang kepikiran oleh gue adalah, kalau suatu hari di masa depan, keturunan gue generasi kelima, berada dalam suatu dunia dimana Bumi tidak seindah, tidak sesubur, dan tidak se'baik' sekarang. Mereka pasti udah mengutuk, mencaci maki para nenek moyang mereka (a.k.a = gue dan semua orang yang segenerasi dengan gue) karena sebenernya, itu yang akan gue lakukan kalau gue jadi mereka -_- well, past

one by one

Gambar
Satu per satu langkah menjadi jejak. Sudah terlambat untuk merubah jejak menjadi indah karena langkah terjajah dengan brutal dan ceroboh. Di depan masih ada jalan. Pasti inginkan jejak yang lekat, dikenang secara baik. Maka pilihlah arah yang sesuai, dan tentukan sendiri langkah itu, jangan lagi seperti semilir angin. Karena saat pilihan arah telah ditentukan, sekalipun jalan yang ditempuh berbatu, pasti akan tetap dilewati dengan tegar. Dan keberanian, dan pemahaman, membuat jejak berarti. Berjuanglah =)

deadliners

Gambar
Yes, We call it as "Creative Process"..!